Beberapa hari ini, kita digemparkan oleh beredarnya dua buah video yang “dibintangi” oleh artis yang mirip dengan Ariel Peterpan, Luna Maya, dan Cut Tari. Bukan hanya blog yang mengabarkan adanya video mesum tersebut, tapi media online, suratkabar dan televisi juga ikut andil dalam “penyebaran” file maksiat itu, sehingga banyak kalangan yang merasa penasaran dan cenderung ingin memburu video yang berdurasi sangat singkat itu.
Tak ayal lagi warnet-warnet yang beroperasi disekitar tempat tinggal saya dan mungkin pelosok nusantara juga dibanjiri oleh orang yang ingin sekedar mencari tahu atau sengaja untuk mengunduhnya. Kemudian disimpan didalam ponsel pribadinya atau membaginya dengan orang lain.
Ada satu yang menurut saya sangat menyedihkan adalah banyak diantara mereka merupakan anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan lanjutan pertama.
Sungguh sangat memprihatinkan memang, tapi begitulah adanya. Murahnya tarif internet, memungkinkan internet dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk kalangan remaja dan anak-anak. Dengan uang cuman Rp 2000 saja, sang anak dengan bebas berselancar di dunia maya, mengakses situs-situs yang diinginkan termasuk situs yang berbau mesum.
Apalagi sang penjaga warnet dimanapun berada tak mungkin bisa membatasi usia orang yang akan menggunakan komputer miliknya. Bahkan, dengan adanya peredaran video mesum tersebut sang pemilik merasa senang karena warnet miliknya semakin banyak dikunjungi . Sehingga dapat menambah pemasukan buat dirinya.
Menurut saya, dengan meluasnya peredaran video mesum tersebut ini menunjukan adanya kecerobohan dari sang aktor pelakunya. Walaupun tidak tertutup kemungkinan video tersebut sengaja diedarkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Dengan niat jahat ingin menjatuhkan atau memperburuk citra artis yang ada di video mesum itu.
Padahal kalau kita mau memutar memori kita ke beberapa tahun yang lalu. Kita juga pernah dihebohkan dengan beredarnya video serupa, semisal, Itenas Membara, Bandung Lautan Asmara, hebohnya video Yahya Zaini dengan salah atau artis dangdut. Fenomena seperti ini menjadi bukti buat kita bahwa masih banyak orang yang belum merasa kapok untuk membuat video yang sifatnya pribadi. Sepertinya mereka belum bisa belajar dari kasus-kasus sebelumnya. Kasus yang mencoreng nama baiknya sebagi public figure.
Lantas, bagaimana dengan putra dan putri kita, apakah kita terus membiarkan mereka bebas mengakses sesuatu yang bukan semestinya. Apa yang seharusnya kita lakukan agar anak-anak dan remaja kita tidak terjebak dan terjerumus dalam adegan-adegan yang dilakukan idolanya dalam video mesum yang mereka akses. Ironisnya, disatu sisi kita ingin anak dan remaja kita bisa melek informasi , namun disisi lain, anak kita dengan sengaja atau tidak, bisa saja dengan mudah melihat tampilan dan gambar atau video yang berbau mesum.
Ada beberapa tip yang saya dapat dari ngobrol-ngobrol sama seseorang yang saya tuakan, agar anak-anak kita dapat terhindar dari dampak negative dari internet, diantaranya :
Tak ayal lagi warnet-warnet yang beroperasi disekitar tempat tinggal saya dan mungkin pelosok nusantara juga dibanjiri oleh orang yang ingin sekedar mencari tahu atau sengaja untuk mengunduhnya. Kemudian disimpan didalam ponsel pribadinya atau membaginya dengan orang lain.
Ada satu yang menurut saya sangat menyedihkan adalah banyak diantara mereka merupakan anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan lanjutan pertama.
Sungguh sangat memprihatinkan memang, tapi begitulah adanya. Murahnya tarif internet, memungkinkan internet dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk kalangan remaja dan anak-anak. Dengan uang cuman Rp 2000 saja, sang anak dengan bebas berselancar di dunia maya, mengakses situs-situs yang diinginkan termasuk situs yang berbau mesum.
Apalagi sang penjaga warnet dimanapun berada tak mungkin bisa membatasi usia orang yang akan menggunakan komputer miliknya. Bahkan, dengan adanya peredaran video mesum tersebut sang pemilik merasa senang karena warnet miliknya semakin banyak dikunjungi . Sehingga dapat menambah pemasukan buat dirinya.
Menurut saya, dengan meluasnya peredaran video mesum tersebut ini menunjukan adanya kecerobohan dari sang aktor pelakunya. Walaupun tidak tertutup kemungkinan video tersebut sengaja diedarkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Dengan niat jahat ingin menjatuhkan atau memperburuk citra artis yang ada di video mesum itu.
Padahal kalau kita mau memutar memori kita ke beberapa tahun yang lalu. Kita juga pernah dihebohkan dengan beredarnya video serupa, semisal, Itenas Membara, Bandung Lautan Asmara, hebohnya video Yahya Zaini dengan salah atau artis dangdut. Fenomena seperti ini menjadi bukti buat kita bahwa masih banyak orang yang belum merasa kapok untuk membuat video yang sifatnya pribadi. Sepertinya mereka belum bisa belajar dari kasus-kasus sebelumnya. Kasus yang mencoreng nama baiknya sebagi public figure.
Lantas, bagaimana dengan putra dan putri kita, apakah kita terus membiarkan mereka bebas mengakses sesuatu yang bukan semestinya. Apa yang seharusnya kita lakukan agar anak-anak dan remaja kita tidak terjebak dan terjerumus dalam adegan-adegan yang dilakukan idolanya dalam video mesum yang mereka akses. Ironisnya, disatu sisi kita ingin anak dan remaja kita bisa melek informasi , namun disisi lain, anak kita dengan sengaja atau tidak, bisa saja dengan mudah melihat tampilan dan gambar atau video yang berbau mesum.
Ada beberapa tip yang saya dapat dari ngobrol-ngobrol sama seseorang yang saya tuakan, agar anak-anak kita dapat terhindar dari dampak negative dari internet, diantaranya :
- 1. Lakukan penginstalan pada computer atau laptop anda sebuah software untuk memfilter file-file mesum, sehingga bila seandainya anak anda mengklik link yang menuju ke situs mesum, maka dengan otomatis software yang terinstal di computer anda langsung mendeteksinya dan menutup situs tersebut dengan sendirinya. Sofware ini dengan mudah bisa anda dapatkan baik yang berbayar atau yang gratisan. 2. Berikan pemahaman yang benar buat anak kita, bahwa tidak semua yang dilakukan oleh seorang artis (idola) bisa lantas dengan serta merta diikuti dan dituruti olehnya. Karena banyak anak-anak yang cenderung mencontoh dan meniru apa yang dilakukan oleh artis yang jadi idolanya.
3. Bekali anak anda dengan pendidikan seksologi yang baik dan benar. Kenalkan pada mereka tentang pengetahuan sex dari mulut anda bukan dari orang lain atau teman-teman sebayanya yang justru bisa menjerumuskan.
4. Diskusikan dengan anak anda baik dan buruknya internet yang ada. Beritahukan sebanyak mungkin situs-situs yang bermanfaat buat anak anda. Buat jadwal yang baik dan benar waktu pemakaian internet.
5. Bila seandainya anak anda sudah terlanjur mengakses situs-situs yang berbau mesum, jangan dimarahi, lakukan pendekatan dan ajak ngobrol dengan santai, jangan terlalau menggurui atau mengumbar nasehat, karena pada umumnya anak dan remaja sekarang cenderung tidak suka dinasehati.
6. Yang paling penting, lindungi anak anda dengan ilmu dan pengetahuan agama yang kuat, agar anak anda merasa jijik dan tidak merasa senang bila membuka file-file mesum.